Sabtu, 18 Juni 2011
Redam Radikalisme, Kementerian Agama Harus Paling Depan
Jakarta (Pinmas)-- Kementerian Agama harus menjadi penjaga atau garda terdepan dalam meredam radikalisme agama karena mempunyai jaringan di seluruh Indonesia sampai di kecamatan dan desa melalui penyuluh agama.
"Kementerian agama seharusnya berada di garda terdepan dan menjadi team leader untuk membangun masyarakat Indonesia yang berwawasan luas, toleran, dan cinta damai," kata sosiolog Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Dr Musni Umar, Selasa (26/4).
Untuk menjalankan fungsinya itu, Kementerian Agama harus dipandu dengan peraturan untuk menjalankan fungsi ganda , selain sebagai pegawai pemerintah, juga pelayan, pencerah dan penyadar masyarakat, kata Musni Umar .
"Kalau fungsi ganda ini dilakukan dan pemberdayaan sosial ekonomi dilakukan secara terpadu dengan kementerian terkait, maka radikalisme dan kebringasan sosial,dipastikan akan berkurang. Persoalan ini mendesak dilakukan pemberdayaan karena realitasnya banyak sarjana agama tidak mendapat tempat berkiprah kecuali di Kementerian Agama," kata dosen UIN itu .
Selama ini, tidak ada yang membina, mendayagunakan dan memberdayakan mereka, sehingga kelompok radikal melakukan pembinaan dengan memompakan doktrin jihad untuk melakukan perlawananya .
Maraknya radikalisme yang dimanifestasikan dengan tindakan terorisme dan kebringasan sosial, menurut Musni Umar, dipicu, diinspirasi dan dimotivasi oleh pemahaman agama yang sempit, serta kesulitan hidup yang dialami setelah menyelesaikan pendidikan. Masalah radikalisme agama ini semoga menjadi pelajaran, pendorong dan motivasi untuk melakukan pembinaan, pemberdayaan dan pendayagunaan yang terus-menerus dan berkelanjutan oleh kementerian agama.(ant)
"Kementerian agama seharusnya berada di garda terdepan dan menjadi team leader untuk membangun masyarakat Indonesia yang berwawasan luas, toleran, dan cinta damai," kata sosiolog Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Dr Musni Umar, Selasa (26/4).
Untuk menjalankan fungsinya itu, Kementerian Agama harus dipandu dengan peraturan untuk menjalankan fungsi ganda , selain sebagai pegawai pemerintah, juga pelayan, pencerah dan penyadar masyarakat, kata Musni Umar .
"Kalau fungsi ganda ini dilakukan dan pemberdayaan sosial ekonomi dilakukan secara terpadu dengan kementerian terkait, maka radikalisme dan kebringasan sosial,dipastikan akan berkurang. Persoalan ini mendesak dilakukan pemberdayaan karena realitasnya banyak sarjana agama tidak mendapat tempat berkiprah kecuali di Kementerian Agama," kata dosen UIN itu .
Selama ini, tidak ada yang membina, mendayagunakan dan memberdayakan mereka, sehingga kelompok radikal melakukan pembinaan dengan memompakan doktrin jihad untuk melakukan perlawananya .
Maraknya radikalisme yang dimanifestasikan dengan tindakan terorisme dan kebringasan sosial, menurut Musni Umar, dipicu, diinspirasi dan dimotivasi oleh pemahaman agama yang sempit, serta kesulitan hidup yang dialami setelah menyelesaikan pendidikan. Masalah radikalisme agama ini semoga menjadi pelajaran, pendorong dan motivasi untuk melakukan pembinaan, pemberdayaan dan pendayagunaan yang terus-menerus dan berkelanjutan oleh kementerian agama.(ant)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments
0 comments to "Redam Radikalisme, Kementerian Agama Harus Paling Depan"
Posting Komentar